Valentine, antara Cinta, Coklat dan Check In
Menjelang perayaan valentine, banyak hal menarik yang terjadi di dunia nyata dan dunia maya.
VALENTINE DI DUNIA NYATA
VALENTINE DI DUNIA NYATA
- Stand-stand tidak jelas bermunculan di mal dan pusat keramaian. Barang yang dijual dapat ditebak, tak jauh dari bunga, coklat, boneka, baju sampai aksesoris berwarna pink.
- Hotel dan restoran menyediakan paket dinner dan menginap dengan harga menggiurkan agar mendorong pasangan yang sedang dimabuk asmara untuk check-in.
- Tempat hiburan dan stasiun TV mengadakan acara konser musik bertema cinta, biasanya diisi boyband dan band metal (melayu total)
- Brand-brand tertentu ada juga yang bikin perlombaan aneh, seperti lomba pelukan (memangnya teletubbies) sampai lomba cium ketek pasangan.
- Di beberapa kota, ada elemen masyarakat yang melakukan demo menolak valentine
- Organisasi keagamaan di beberapa daerah mengeluarkan fatwa haram merayakan valentine
- Pedagang online gencar melakukan promosi di Google. Panel samping halaman hasil pencarian penuh dengan iklan ketika kamu mengetik keyword "valentine".
- Para blogger saling berlomba menduduki posisi teratas di hasil pencarian untuk keyword valentine dan turunannya. Blogger yang oportunis (termasuk saya) tidak menyia-nyiakan momen valentine ini dengan membuat artikel bertema valentine agar trafik meningkat. Blogger yang idealis juga tidak mau kalah dengan membuat artikel berisi sejarah, kritikan dan ketidaksetujuan terhadap valentine.
- Kalimat paling populer (bahkan cenderung membosankan) adalah, "semua hari adalah hari valentine"
Bagi saya Valentine's Day itu tetaplah budaya barat dan bukan budaya asli Indonesia, tapi bukan berarti saya menolaknya. Saya hanya memilahnya, sisi baiknya diambil, yang tidak cocok ya dibuang saja.
BalasHapusContoh yang baik adalah saling bertukar kado/coklat/kartu ucapan untuk mempererat persahabatan dan hubungan kasih. Sisi buruknya ada menghabiskan terlalu banyak uang hanya untuk hadiah.
Jadi, jangan sepenuhnya menerima Valentine atau menolaknya.